Monday, October 11, 2021

Review Sepeda Keranjang dewasa 26" Phoenix Sierra

 

 

Spesifikasi :
Frame : Phoenix hi-ten
Fork : Phoenix
Steam : Phoenix (bisa di stel ukuran tinggi rendah nya stang)
Seat Post : Hi-ten
Saddle : Phoenix
Pedals : Plastik Phoenix
Revoshif : Shimano SL-R8 35 6 speed
Rear Derailleur : Shimano RD-TZ 31
Rem Depan V Brake
Rem Belakang Tromol
Brake Lever : J-L-W
Cranset : Pantent FR-01
Bottom Bracket : Shimano
Rim : Alloy 26 X 3/8
Front Hub : Hi-ten Phoenix
Rear Hub : Hi-ten Phoenix
Bat : Phoenix
Spokes: Stainless Steel
Tire : Kenda 26 X 1 3/8
Seat clamp : Alloy
Spakbor : hi-ten

Tutup rantai
Lampu dinamo Roda Depan
Kranjang Besi Tebal
Bagasi
Standard

Bersepeda sudah menjadi seperti kebutuhan untuk hampir di semua kalangan. Ada yang sekedar hobi atau mengejar prestasi.
Nah kali ini admin akan mereview sepeda yg mungkin bukan untuk hobi dan mencari prestasi, karena ini sepeda untuk santai dan lebih bersifat kebutuhan sehari hari.
Yak sepeda ini adalah sepeda keranjang yang lebih di peruntukkan bagi para ibu ibu ber belanja atau sekedar membeli kebutuhan sehari hari di toko.

Handling :
Sepeda ini di lengkapi dengan keranjang bawaan di depan yg di pasang pada bagian headset dan menyambung ke bagian fork depan. Sudah tentu untuk mengendarai sepeda ini harus dengan sangat hati hati, terlebih jika keranjang penuh dengan barang bawaan.
Akan tetapi meski begitu masih sangat nyaman di gunakan untuk berbelok dan bermanuver secara santai.
 

Kenyamanan :
Dengan sadel besar dan ada per di bawahnya, maka sudah pasti sepeda ini sangat nyaman untuk di kendarai.

Harga:
Sepeda ini di jual dengan rentang harga Rp 1.600.000,- s/d Rp 1.800.000,-

Saturday, August 3, 2019

Review Polygon Heist 1.0

Polygon Heist 1.0 Tahun 2012

Kali ini Mimin akan mereview sepeda  hybrid keluaran lama tahun 2012. Meski sudah berumur hampir 7 tahun lebih. Tapi sepeda ini masih bisa bersaing dengan sepeda keluaran terbaru.

Yuk kita mulai ulasannya


Spesifikasi:
  • Frame : ALUTECH HYBRID FRAME
  • Fork :HI-TEN TREKKING FORK
  • Handlebar : ALOY MERK ZOOM
  • Stem : ALOY MERK ETERNA
  • Headset : FSA TH-888
  • Saddle : PACIFIC
  • Seatpost : POLYGON
  • Rotor : N/A
  • Chainwheel : SUNTOUR XCC 48×38x28T
  • Chain : KMC Z50
  • Cassette Sprocket : SHIMANO TOURNEY
  • Shifting Lever : SHIMANO TOURNEY
  • Brake Lever : PROMAX
  • Front Derailleur : SHIMANO TOURNEY
  • Rear Derailleur : SHIMANO TOURNEY
  • Front Brake : ALLOY V-BRAKE
  • Rear Brake : ALLOY V-BRAKE
  • Disc Brake Rotor : N/A
  • Pedal : XERAMA PEDAL
  • Tyre : KENDA 700C
  • Rim : ARAYA ALLOY RIM – SINGLE WALL
  • Spoke : STEEL
  • Front Hub : JOYTECH STEEL 36H
  • Rear Hub : JOYTECH STEEL 36H

Handling:
Sepeda hybrid adalah sepeda gabungan antara MTB dengan roadbike. Untuk itu dari segi pengendalian jelas sepeda ini sangat mudah sekali ditaklukkan. Mimin mengganti handlebar asli dengan model flatbar berbahan Aloy dari merk zoom yang sangat ringan. Tanjakan saat off sadle atau dancing sangat mantab dan tidak takut sepeda menjadi liar. Dengan ukuran ban 700x38 membuat Mimin tenang pada saat  melewati turunan tajam sekalipun.

Kenyamanan:
Tidak di ragukan lagi sepeda ini sangatlah nyaman, karena geometri sepeda yang termasuk sepeda MTB. Akan tetapi jelas jauh lebih ringan dari sepeda MTB yang asli. Hal yang Mimin salah melakukan perubahan adalah mengganti sadel dengan merk Pacific. Sadel ini sangatlah keras, akan tetapi warna kulit sadelnya senanda dengan warna sepedanya itu sendiri. Jadi untuk itu harus selalu menggunakan celana padding.

Harga:
Mimin selalu heran dengan merk lokal yang satu ini. Dari segi harga semakin lama justru sepeda merk Polygon justru bisa semakin mahal. Sebagai contoh Polygon Helios 200 yang harga awalnya 4.5jutaan justru sekarang ada yang terjual dengan harga 5jutaan bahkan lebih. Begitu pula sepeda Mimin yang satu ini. Dulu kisaran harganya antara 1.450.000-1.650.000 dan harga second di tahun 2018 berkisar antara 1.400.000-1.600.000 tergantung kondisi dan keasliannya. Mimin sendiri menebus sepeda ini di tahun 2018 dengan merogoh kocek 1.300.000. Tapi untuk total upgrade menjadi total 1.850.000 itu agar supaya lebih nyaman dipakai. Pertanyaannya apakah layak beli plus upgrade sepeda tahun 2012 di tahun sekarang?
Jawabanya masih sangat layak. Sepeda ini masih sangat nyaman Mimin pakai. Jika dengan harga yang tidak sampai 2jutaan untuk saat ini masih sangat susah bisa dapat sepeda hybrid Aloy dengan spesifikasi seperti ini. 

Kesimpulan:
Kelebihan dari sepeda hybrid seperti yang kita ketahui adalah sepeda yang dirancang agar nyaman dan agar bisa melaju kencang di jalanan.  Mimin yakin sepeda ini nantinya bakal masih banyak penggemarnya. Untuk kalangan hobies sepeda ini masih banyak yang mencarinya. 
Kelemahan dari sepeda ini adalah fork yang masih memakai besi. Jadi akan sangat berat untuk tanjakan. Selebihnya sepeda ini masih sangatlah layak untuk di miliki meski sekarang banyak sepeda keluaran baru.

Friday, August 2, 2019

Review Sepeda Roadbike Airborne Spectre Semi Carbon

Roadbike Airborne Spectre

Sekarang ini sepeda Roadbike semakin digemari masyarakat, dan alasannyapun beragam. Ada yg karena memang ingin menjaga kebugaran, ada yang terkena racun sesama teman goweser, ada yang memang sebagai sarana transportasi, dan bahkan ada yang memilih Roadbike sebagai bagian dari gaya hidup. Mimin sendiri memilih Roadbike karena ingin menjaga kesehatan dan karena Roadbike termasuk sepeda yang ringan maka sepeda ini cocok untuk dikendarai jarak jauh. 

Pada kali ini Mimin akan sedikit mereview sepeda Roadbike kedua Mimin yaitu Roadbike Airborne Spectre. Roadbike ini Mimin Rakit dengan Total Harga Rp 5.900.000,-

 





Spesifikasi :
Frame memakai Roadbike Airborne Spectre
Brifter Clariss
FD Clariss
RD Clariss
Crank Balap Avand Silver 52T
Drop Bar Standar Aloy
Bartape standar
Stem Carbor merk Toseek
Speedo Cat Eye 7
Botle Cage Cat Eye
Weelset masih standar Aloy
Ban Maxxis Detonator 700x23c
Seatpos dan Hetset FSA
Sadel Thrill
Pedal Aloy Bearing
Rem depan belakang U Break tektro


Handling :
Roadbike ini memiliki ukuran 50CT dengan geometry road endurance. Secara ukuran berbanding dengan tinggi badan Mimin maka Sepeda ini termasuk sedikit kekecilan, akan tetapi masih nyaman untuk di kendarai. Bobot yang standar Roadbike (sekitaran 10kg) untuk jalan tanjakan terasa ringan. Pernah saat gowes Mimin mampir ke warung dan ada bapak bapak mengangkat sepeda ini dan bilang "enteng". Pada turunan juga aman di kecepatan 50km/jam meski dengan ban ukuran 23. 

Kenyamanan :
Roadbike ini sangat nyaman di kendarai, karena seatstay, cainstay dan forknya carbon. Jalanan yang bergelombang atau jalan bumpy berasa ada shocknya. Memang satu sisi sepeda ini tidak terlalu kaku dan cenderung seperti sepeda full carbon. Meski begitu dengan Crank 52 T masih bisa mengimbangi roadbike lainnya dengan kecepatan rata rata 30km/jam. Untuk jarak jauh diatas 50km, sadel thrill masih aman asal kita tetap memakai celana padding.

Harga:
Sepeda ini Mimin rakit dengan total sekitar 5,9 jutaan tentu sangat jauh dengan harga Roadbike carbon yang berkisar diatas harga 20jutaan. Akan tetapi sensasi yang kami dapatkan sudah mendekati seperti mengendarai Roadbike dengan frame Carbon.
 

Tampilan:
Sambungan frame pada sepeda ini sangatlah halus, hampir seperti sepeda full carbon. Cat putih gading dengan fork, seatstay serta cainstay carbon membuat sepeda ini terlihat seperti sepeda mahal. Sempet Mimin jalan di CFD ada orang yang pegang dan ngacungin jempol. Hehe
Bagi temen-temen yang pengen ngerakit sepeda roadbike dengan danan minim dan mencari bobot yang ringan maka frame Airborne Spectre ini bisa jadi salh satu pilihan. Jika ingin memakai Grupset yang tinggi misal 105 atau Ultegra serta memakai wheelset yang ringan sudah barang tentu sepeda ini bakalan menyaingi sepeda Roadbike asli carbon.

Kesimpulan:
Kelebihan frame ini jelas pada keringanan serta tampilan yang sedikit mewah. Karena bagi beberapa orang awam pasti akan mengira sepeda ini sepeda mahal. Dengan harga frame berkisar 3jutaan kita akan mendapat bahan aloy dengan sambungan yang halus dan fork serta (seatstay-chainstay) carbon.
Kelemahan dari frame ini adalah, jika kita orang yang overweight maka sepeda ini saat di pakai pada jalan yang bergelombang akan cenderung memantul seperti ada shock. Dilain hal ada orang yang menyukainya karen sepeda akan nyaman tapi di sisi lain ada beberapa orang yang kurang suka karena alasan sepeda tidak kaku. Dimana sepeda yang kaku akan menyalurkan energi kayuhan secara penuh. Satu lagi yang mungkin bisa jadi kelemahan pada Frame ini adalah kita tidak akan tahu berapa lama ketahanan sambungan antara bahan aloy dan bahan carbon yang ada pada sepeda ini. Logika kami jika dua jenis bahan berbeda di sambungkan maka akan ada umurnya (penyusutan) pada sambungan itu sendiri.
Nah sekian review kali ini, salam gowes salam sehat selalu

 

Tuesday, July 30, 2019

Review Road Bike - Evergreen rapier Aloy

Evergreen EG16-07 Rapier Aloy Aluminium 700C Road Bike

Spesifikasi :
Produk Rangka Aluminium Aloy (19 Inci)
Rem depan belakang caliper
Fork rigid
Velg EG aluminium aloy
RD Shimano Tourney
FD Shimano
Sadel standar bawaan
Seatpos aloy
Pedal aloy Standar
Ban luar Kenda Kwes

Hai teman-teman, kali ini admin mau mereview sepeda Road Bike pertama mimin nih. Sepeda pemula dari Evergreen (EG).  Yuk langsung saja simak ulasan kami

Menurut website resminya, Evergreen adalah produk lokal dari PT Kartika Agrapuspa Indonesia. Yang berdiri sejak 1975, tetapi teman-teman pasti masih asing dengan merk ini. Evergreen sendiri memproduksi banyak jenis sepeda salah satunya sepeda jenis Roadbike.

Evergreen EG16-07 Rapier ini secara spesifikasi sudah mencukupi untuk kita para pemula yang ingin memulai bermain Roadbike. Mimin sendiri sebelumnya pakai MTB dan pindah haluan ke Roadbike dengan sepeda ini.


Handling :
Kesan awal menaiki sepeda ini berasa ingin jatuh gaes, karena tinggi mimin 174 dan ukuran sepeda yang mimin dapet 48 CT yang seharusnya 52 CT. Setelah beberapa kali penyesuaian, mimin gowes sekitar 7km dengan jalan naik dan turun barulah mimin bisa mengendalikannya. Pada tanjakan untuk "dancing" masih enak dengan menggengam hood pada dropbarnya. Dan pada turunan untuk mengejar style Aero mimin juga merasa nyaman pada posisi drop. Mengejar kecepatan 51 km/jam juga brasa "anteng" sepeda nya nggak liar sama sekali.

Kenyamanan :
Sama dengan sepeda roadbike berbahan aloy lainnya, fork aloy bawaan sepeda ini membuat sepeda terasa stiff atau kaku. Yang mana kekakuan tersebut membuat kekuatan kaki kita dapat tersalurkan dengan baik, tenaga tidak banyak terbuang. Berat sepeda ini masih tergolong berat untuk ukuran sepeda roadbike, karena beratnya masih diatas 10kg. Jadi untuk gowes jauh dan tanjakan harus membutuhkan tenaga yang ekstra. Dengan geometri frame sepeda yang masuk sebagai road endurance, sepeda ini masih tergolong nyaman pada 30km awal.

Harga :
Sepeda ini mimin dapatkan dengan merogoh kocek Rp 3.200.000. Dengan harga tersebut kita sudah bisa mendapatkan sensasi mengendarai roadbike. Brifter 3x7 Speed yg sudah di dropbar, layaknya sepeda balap jaman sekarang. Mimin rasa sepeda ini bisa jadi pilihan untuk teman-teman yang ingin merasakan roadbike

Tampilan :
Cat abu-abu yang di siram ke frame aloy sepeda ini sangatlah halus dan eyecatching. Pernah ada orang yang bilang "mas sepedanya mahal yah?" hehe
Geometri endurance memang kurang sporty look. Tp buat pemula masih asik buat gaya, hehe


Kesimpulan :
Kelebihan dari sepeda ini dari segi harga termasuk ekonomis, kita bisa merasakan sensasi gowes sepeda balap pemula dengan harga yang cukup terjangkau. Tampilan yang tidak kalah dengan sepeda balap kalangan atas juga termasuk salah satu daya tarik sepeda ini.
Kekurangan dari sepeda ini yang pasti masih berat bobotnya, dengan spesifikasi standar sepeda entry level harap maklum jika sepeda ini masih tergolong berat bobotnya.

Thursday, October 26, 2017

Green Arrow Season 6 Episode Premiere 01

Serial yang diambil dari komik DC satu ini memang menarik untuk diikuti. Bahkan untuk saat ini sudah sampai pada Season 6.

Yuph, untuk postingan pertama akan aku bahas Serial TV dari CW (Green Arrow Season 6 Ep 01)


Dimana dibuka dengan adegan Oliver Quen dengan Slade Wilson aKa Deathstroke. Yang mana mereka saling "curhat" tentang keadaan anak mereka. Dari sini konflik dimulai, dengan gaya alur cerita khas Arrowverse yang mana selalu membuat penonton penasaran dengan cerita flashback. Jujur saja menurutku pribadi, yang membuat serial ini menjadi menarik adalah cerita yang selalu berkesinambungan dan adanya keterkaitan alur.

Lanjut ke masa sekarang dimana ada kelompok teroris yang akan meluncurkan nuklir ke starcity. Oliver dan para sidekick mencoba menghentikan mereka dan seperti biasa dengan mudah peluncuran nuklir di gagalkan. Pimpinan teroris'pun ditangkap dan di interogasi, tapi tanpa disangkan Laurel jahat alias black siren membebaskan.

Untuk alur flashback, singkatnya lanjutan dari season sebelumnya, ledakan di pulau lian yu menyebabkan beberapa anggota team arrow mendapat cidera bahkan ada yang sampai 5 bulan belum sadar. Kejadian inipun membuat william anak Oli menjadi membenci Oli karena dia merasa semua ini adalah akibat perbuatan Oli.

Kembali ke masa sekarang, para teroris yang dibantu blacksiren melanjutkan serangan. Kali ini justru markas team Arrow di obrak abrik, karena suatu alasan dendam blacksiren. Seperti biasa team Arrow dapat mencegah dan para villains pun kabur.

Menjelang akhir durasi ada hal mengejutkan yang di perlihatkan. Yaitu Oli yang sebagai walikota diberitakan di channel 52 sebagai vigilante Green Arrow. Bagaimana kelanjutannya, kita tunggu direview berikutnya yah.

Review Sepeda Keranjang dewasa 26" Phoenix Sierra

    Spesifikasi : Frame : Phoenix hi-ten Fork : Phoenix Steam : Phoenix (bisa di stel ukuran tinggi rendah nya stang) Seat Post : Hi-ten Sad...